Friday, May 21, 2010

Penelitian Etnometodologi

I. Pengertian,Sejarah,dan Tujuan Penelitian Etnometodologi.

Etnometodologi mempunyai pengertian sekumpulan pengetahuan berdasarkan akal sehat dan rangkaian prosedur serta pertimbangan (metode) yang mana masyarakat biasa dapat memahami, mencari tahu, dan bertindak berdasarkan situasi dimana meraka menemukan jati diri. Penelitian etnometododologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan kata hidup mereka sendiri[1].

Penelitian etnometodologi pertama kali ditemukan dan dipraktekkan secara langsung oleh Harold Grafinkel pada tahun 1950-an. Pada waktu itu Grafinkel melakukan di sebuah toko,di sana Grafinkel mengamati setiap pembeli yang keluar dan masuk di toko tersebut serta mendengar apa yang dipercakapkan orang-orang tersebut. Seementata untuk eksperimen (simulasi), Grafinkel melakukan beberapa latihan pada beberapa orang. Latihan ini terdiri dari beberapa sifat, yaitu responsif, provokatif dan subersif. Pada latihan responsif yang ingin diungkap adalah bagaimana seseorang menanggapi apa yang pernah dialaminya. Pada latihan provokatif yang ingin diungkap adalah reaksi orang terhadap suatu situasi atau bahasa. Sementara latihan subersif menekankan pada perubahan status atau peran yang biasa dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-harinya. Pada latihan subersif, seseorang diminta untuk bertindak secara berlainan dari apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari[2].

Latihan pertama (responsif) adalah meminta orang-orang tersebut menuliskan apa yang pernah mereka dengar dari para familinya lalu membuat tanggapannya. Latihan kedua (provokatif) dilakukan dengan meminta orang-orang bercakap-cakap dengan lawannya dan memperhatikan setiap reaksi yang diberikan oleh lawan mereka tersebut. Sementara latihan ketiga (suberrsif) adalah menyuruh mahasiswanya untuk tinggal di rumah mereka masing-masing dengan berprilaku sebagai seorang indekos. Lewat latihan-latihan ini orang menjadi sadar akan kejadian sehari-hari yang tidak pernah disadarinya. Latihan ini adalah strategi dari Grafinkel untuk mengungkapkan dunia akal sehat, sebuah dunia yang dihidupi oleh masing-masing orang tanpa pernah mempertanyakan mengapa hal tersebut harus terjadi sedemikian[3].

Seringkali orang beranggapan bahwa etnometodologi merupakan suatu metodologi baru dari etnografi,padahal kedua pengertian dari kedua penelitian itu jelas-jelas berbeda. etnografi penelitian yang menggambarkan seluruh dimensi (kehidupna) dari satu komunitas budaya (semua anggota budaya menjadi partisipan penelitian). Sedangkan etnometodologi berkaitan dengan metode penelitian yang mengamati perilaku individu dalam mengambil tindakan yang disadarinya, cara mengambil tindakannya atau cara mereka belajar dalam mengambil tindakan itu.

Etnometodologi merupakan kelompok metode dalam ranah penelitian kualitatif yang memusatkan kajiannya pada realita yang memiliki penafsiran praktis[4]. Termasuk dalam penelitian kualitatif karena penelitian etnometodologi menghasilkan data yang bersifat deskriptif,yakni data yang berasal dari pengamatan terhadap suatu ucapan,tulisan dan perilaku subyek yang diamati.

II. Tujuan dan Hasil Penelitian Etnometodologi.

Penelitian etnometodologi dilakukan bertujuan untuk peneliti dapat mengerti,mengubah dan menampilkan kenyataan baru berdasarkan lingkungan harian yang diinginkan dari objek penelitian (orang/kelompok yang diteliti). Tujuan penelitian etnometodologi juga sudah tertulis diatas,yaitu untuk menyadari bahwa adanya dunia yang dihidupi oleh masing-masing orang,tapi tanpa disadari orang-orang tidak pernah mempertanyakan mengapa hal tersebut harus terjadi sedemikian. Selanjutnya,penelitian etnometodologi mempunyai hasil berupa program atau prinsip perubahan dan pembaharuan[5].

III. Jenis-jenis Penelitian Etnometodologi.

Penelitian Etnometodologi memiliki berbagai varian atau jenis,antara lain:

1. Studi setting institusional,yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan dengan setting atau menggunakan suasana rumah sendiri yang di kemudian hari perlakuan-perlakuan yang telah dilakukan dengan setting rumah akan diterapkan di berbagai fasilitas umum,seperti klinik,kantor,dan lain-lain.

2. Analisis percakapan,yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui struktur dan ciri khas bahasa yang digunakan yang dilihat dari segi sosial.

IV. Langkah-langkah Penelitian Etnometodologi.

Pada bagian pengertian,sudah dijelaskan mengenai langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian metodologi,yaitu:

1. Latihan Responsif,adalah meminta orang-orang tersebut menuliskan apa yang pernah mereka dengar dari para familinya lalu membuat tanggapannya.

2. Latihan Provokatif,adalah dilakukan dengan meminta orang-orang bercakap-cakap dengan lawannya dan memperhatikan setiap reaksi yang diberikan oleh lawan mereka tersebut. Latihan provokatif sedikit mendekati kepada Analisis Percakapan.

Latihan Subersif,adalah dengan menyuruh orang untuk tinggal dirumahnya sendiri,namun dengan perilaku seperti tinggal bukan dirumah sendiri.

2 comments: