Thursday, August 29, 2013

Sungai atau Tempat Pembuangan?

Kawasan Padat Penduduk, Menteng Raya, Jakarta Pusat.
     Dahulu, sungai dan manusia adalah dua hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan satu sama lain. Banyak manfaat dari sungai, di antaranya adalah untuk pengairan, sumber air minum, sumber air bersih dan manfaat lainnya.

     Namun, sekarang keadaan sudah berbalik, dari yang semula menguntungkan menjadi sangat merugikan. Sungai menjadi salah satu tempat alternatif untuk membuang sampah rumah tangga dan limbah pabrik. Bukan hanya itu, yang membuat air sungai di ibukota sudah tak layak untuk dikonsumsi lagi adalah para penduduk bantaran yang dengan senang hati menjadikan sungai sebagai toilet umum. Sungguh, sangat sesuatu yang sangat tidak sedap dipandang mata maupun untuk dibayangkan, bukan?

     Apa yang terjadi? Sungai mulai berwarna gelap, bau tak sedap dan juga banyak penyakit yang diidap. Manusia kini tak bisa lagi mendapatkan manfaat dari sungai, khususnya sungai-sungai di ibukota yang sarat akan hiruk pikuk dan kepadatan kota.

     Penyakit luar dan dalam, kondisi tak nyaman di bantaran sungai, serta menimbulkan bencana banjir pun tak tertahan lagi, namun manusia pun justru tak henti menambah buruk kondisi tersebut. Mimpi pemerintah menciptakan sarana transportasi air pun seakan sirna dan tenggelam, terkubur bersama tumpukan sampah sungai.

     Di manakah akal sehat manusia? Masihkah ada hati untuk menjaga sungai? Maukah manusia berbaikan dengan sungai? Maukah manusia kembali menjalin hubungan baik dengan sungai? Mulailah dari diri sendiri, hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan, berbagi dengan mereka yang tidak tahu untuk menciptakan harmoni alam yang sesungguhnya.

Karet Semanggi,
29 Agustus 2013 M / 22 Syawal 1434 H.

Thursday, August 15, 2013

Ada Apa Saja di Rumah? (Edisi Berkebun)

     Gambar pertama ini menunjukkan gambar berwarna dominan hijau dan coklat. Ya, mereka adalah tanah dan tanaman, dua hal yang pada lazimnya saling berhubungan satu sama lain. Lebih tepatnya, gambar di samping adalah gambar dari tanaman cabe rawit (Capsicum annuum). Biasa lah ya, di rumah-rumah tuh kalo yang senang tanam apapun, biasanya sering dijumpai tanaman cabe. Apalagi yang di rumahnya masih ada emak-emak, paling seneng deh mereka nebar cabe-cabe yang udah busuk ke dalam pot tanaman, walaupun di pot tersebut udah ada "penghuni"-nya.
     Nah kalo udah tumbuh, mereka bakal bergerombol, bukan karena mereka pengecut, tapi karena memang di dalam satu buah cabe itu mengandung banyak biji-biji yang tipis dan rapuh (halah). Tapi kalo sudah terkena seleksi alam, entah itu karena hama, pembusukan akar, tersaing nutrisi atau sebab lainnya, pasti deh yang bertahan hidup sampai berbuah banyak cuma bisa dihitung jari tangan, entah itu 1, 2, 3 atau 4 tanaman yang sukses.
     Nah, baru tau juga nih belakangan ini kalo tingkat kepedasan itu ada juga ukuran/satuannya, namanya Scoville Scale, nah berdasarkan penelitian dari para peneliti rasa pedas, cabe rawit ini memiliki tingkat kepedasan 50000-100000 Scoville scale, atau lebih mudahnya adalah tingkat 4 dari skala 5, dari bentuknya yang sekecil itu. Wow banget gak sih, wajar lah ya kalo ada ungkapan "kecil-kecil cabe rawit".

      Nah, kalo yang satu ini gak tau nih ini namanya tanaman apa, tapi kata tetangga sih nanti tanaman itu bisa berbunga bagus. Iya memang ini tanaman yang dikasih sama tetangga, dan cuma tinggal plug&play a.k.a "Potek&Colok" tanaman ini bisa langsung tumbuh subur. Punya firasat juga sih ini kayanya tanaman yang sejenis liar, bisa dilihat dari cara berkembang biaknya yang semudah itu. *gila ya, cari kerja aja susah, eh ini tanaman gampang banget beranak pinak*.
     Dilihat dari tekstur dan bentuk daunnya, agak-agak mirip dikit sama daun tanaman wortel ya, tapi ini agak lebih kasar aja dikit. Penasaran? Sama, gue juga. Lihat nanti aja deh ya kalo tanaman ini sudah berbunga dengan indahnya. Mari kita angkat tangan kita, kita bermunajat kepada-Nya agar tanaman ini segera diberikan hidayah untuk segera berbunga secepatnya. Al-Faatihah..... *berdoa* #amin.

      Untuk gambar di samping ini, mostly people already have known about it. Yes, it's four o'clock flower, alias bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Tanaman ini bisa berfungsi sebagai tanaman pagar/tanaman hias, nah tapi harus tetap dipantau ya, karena penyebaran bijinya yang sangat mudah dan cepat, bisa-bisa malah jadi gulma bagi tanaman lainnya loh. Tanaman ini dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan luka/jerawat pada wajah menggunakan tepung yang terkandung dalam bijinya. *and it works, I've tried it*. Bunganya memiliki aroma yang sangat harum, terutama sekitar jam 5-9 pm, saat bunga itu lagi sedang mekar-mekarnya. 
     Hal yang sekiranya mengesankan tentang tanaman ini adalah pertahanan hidupnya, you know what? Gambar yang ada di samping itu adalah tanaman yang sudah berusia bertahun-tahun +/- 3 tahun. Rahasianya adalah sesuatu yang berbentuk umbi pada akarnya, nah kalo tanaman ini tumbuh di tanah yang sudah agak mengeras dan kita ingin mencabutnya, lalu kemudian kita mencabutnya hanya dari pangkal tanamannya, maka tanaman itu akan meninggalkan umbinya yang di kemudian hari umbi tersebut akan kembali memunculkan tunasnya.

     You know the picture on the left side? Kalo gak tau, ini nama umumnya Samurai Spider. Nah gue baru tau ini sebutannya sebagai Samurai Spider pas nonton tayangan di National Geographic Channel, lupa nama acaranya apa, pokoknya pas di sesi itu tayangan tentang sumo laba-laba di Jepang, nah karena di Jepang terkenal dengan samurai dan adegan persumoan laba-laba itu mirip dengan adegan perkelahian samurai, maka dinamai lah jadi Samurai Spider.
     Laba-laba ini adalah jenis laba-laba yang menenun jaring berbentuk spiral, dan untuk jenis ini mereka menenun jaring tambahan di tengah jaring utama, disebut sebagai stabilimenta, yang berfungsi untuk kamuflase terhadap mangsa. Fungsi pertama supaya si laba-laba kelihatan lebih besar, dan fungsi kedua untuk memantulkan cahaya kepada predator, karena stabilimenta itu akan sedikit memantulkan cahaya bagi mata yang peka, seperti burung. Makanannya ya kaya laba-laba pada umumnya, yakni serangga. Umumnya lalat, kupu-kupu, capung, dll. Tapi tak jarang juga gue kasih kecoa, yaaah itung-itung membasmi serangga dengan cara alami atau organik tanpa pestisida *tsaaah*.

     Tau gak buah apa ini? Kasih petunjuk deh, rasanya asem, bentuknya mirip jeruk yang udah dikupas, tapi sekilas mirip anggur ijo. Nyerah? Iya deeeh, ini namanya buah cerme (Phyllanthus acidus).
     Tanaman ini jenis tanaman perdu. Daun dan bunganya bentuk majemuk, atau satu tangkai terdiri dari banyak daun dan bunga. Buahnya itu rasanya asem banget, lebih asem dari bau keringet deh, asli. Tapi yang ini asemnya seger, sering dibuat jadi manisan dan rujak tumbuk. Manisan cerme sering dijumpai saat lebaran tiba, karena juga kebetulan pohon cerme yang ada di rumah ini berbuahnya selalu menjelang lebaran, tau aja kalo bakalan dibikin jadi manisan. Nah kalo daunnya dipercaya berkhasiat untuk menurunkan panas demam, diolah menjadi bubur daun yang disebut sebagai boreh. Nah boreh ini baunya gak kalah asem sama buahnya, tapi terasa hangat pas dibalurin ke jidat atau bagian tubuh lainnya saat terserang penyakit panas demam.
     FYI, pohon cerme yang ada di rumah ini usianya sudah belasan tahun loh, sebenernya ini pohon punya bibi gue yang sudah meninggal, pemberian dari temannya yang notabene adalah kepala sekolah gue waktu di madrasah ibtidaiyah. Menurut cerita sih, waktu pohon itu masih kecil sering banget digangguin sama kambing, terus jadi dehh dipakein karpet biar gak dimakanin lagi. Alhamdulillah ini pohon awet banget sampe sekarang, yaaa walaupun kadang bikin banyak kerjaan kalo lagi musim berbuah gini, banyak banget daun-daun yang meranggas a.k.a berguguran. Sapu sana, sapu sini.

     Nah, kalo yang satu ini, ini adalah anak tanaman bunga rosela (Hibiscus sabdariffa) yang terkenal itu loh. Dikasih sama tetangga pas masih jadi biji yang masih ada di dalem bunganya yang kering, dan yang selamat tingga 4 potong aja. Sejak ditanam pada pertengahan Ramadhan 1434 H, tanaman ini sekarang sudah mencapai tinggi +/- 15 cm.
     FYI, rosela ini bunga berwarna merah yang sering diseduh sebagai teh, pengganti daun teh pada umumnya. Belum pernah nyoba juga rasanya kaya gimana, tapi sih katanya rasanya seger-seger gitu. Berkhasiat sebagai anti-oksidan yang bisa melawan berbagai penyakit, dan juga berbagai khasiat lainnya yang kalian bisa lihat di berbagai sumber.

     Daaaan, yang satu ini adalah? Tau dong ini daun apa? Yap, ini daun seledri (Apium graveolens). Sering liat kan? Pastinya! Nah kalo lagi beli bakso atau bubur ayam pasti nemuin daun ini deh. Daun seledri punya aroma yang khas dan kuat, mengandung vitamin A yang tinggi, sekitar 8% dari 100 gram (sumber : USDA in http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/2899?qlookup=11143&max=25&man=&lfacet=&new=1).
     Di rumah sering sih tanem seledri, pernah berhasil beberapa kali tapi ya gitu deh, mandek di tengah jalan. Tiba-tiba busuk aja pangkal tanamannya. Nah sekarang ini Insya Allah berhasil sampai dapat bibit yang diharapkan, buat memperbanyak tanaman dengan cara generatif. Kalo vegetatifnya sih gampang, beli aja satu ikat seledri di tukang sayur, potong bagian yang masih berakar, agak dipangkas akarnya terus dimasukin ke dalem pot yang udah diisi tanah deh. Siramnya kaya biasa aja, 2 kali sehari siap action. Jangan lupa diperhatiin kegemburan tanahnya di awal-awal penanaman, biar akarnya bisa melenggang bebas dan tanaman akan jadi lebih subur. Kalo mau dipake daunnya sebelum panen pun juga bisa, misalkan mau masak indomie atau apa gitu, nah bisa tuh dipotong bagian daunnya yang udah gemuk batangnya, bisa cukup pake 1-2 batang buat 1 porsi besar.
     Oh iya, karena mengandung vitamin A, berarti seledri juga bagus loh buat kesehatan mata. Caranya ya bukan digosok-gosokin ke mata loh ya, tapi lewat cara mengonsumsi daun seledri secara rutin. Daun seledri juga dipercaya berkhasiat untuk kesehatan dan keindahan rambut, kalo cara sederhananya cukup ambil beberapa batang seledri, terus digerus kasar kemudian digosok-gosokin ke rambut yang lembab, kemudian dibilas sampai bersih. Dan buktikan sendiri berbagai khasiat lainnya.

Terima kasih dan sampai jumpa di sesi selanjutnya :)

Thursday, June 6, 2013

Memoar 27 Rajab

"27 bulan Rajab, itulah hari yang berbahagia. Hari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad, menghadap Allah Maha Esa. Mengahadap Allah, Nabi Muhammad bersama Jibril dengan Buroq. Ke Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, ke langit ke Sidratul Muthaha. Nabi terima perintah Allah, k'wajiban 5 suruh sembahyang. Umat Islam s'luruh dunia, wajib taati perintah Allah..."

     Itu adalah penggalan lirik lagu tentang 27 Rajab (Isra' Mi'raj) yang selalu saya dengar semasa duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah, sekitar akhir 90'an hingga awal 2000'an. Zaman dulu masih bocah sih banyak banget lagu-lagu yang liriknya tentang Islam, seringnya dibawain sama penyanyi cilik pada masa itu, Dea Ananda, yang tentunya sering juga ditampilkan pas ada acara perpisahan kelas 6.
     Dengan adanya lagu-lagu Islami tersebut, ya sekaligus mendidik kami yang masih kecil pada saat itu untuk lebih tahu tentang Islam dengan cara yang kami senang, menyanyi. Tapi kalau sekarang ini, penyanyi ciliknya sudah pada mengalami penuaan dini, jadi nyanyiannya cuma lagu-lagu alay dan galau, gak peduli dengan nilai mendidik yang terkandung dalam lagu-lagunya tersebut. Jadi ya cuma bisa menghasilkan generasi muda yang suka menggalau dan mengeluh, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Yaaah beruntunglah saya terlahir sebagai anak 90'an, yang masih bisa menikmati masa kecil yang sesungguhnya.
     Mengikuti perkembangan zaman yang saat ini sedang mengalami trend dakwah melalui nyanyian, dilakukan karena saat ini nyanyian atau musik sedang digandrungi oleh anak muda, bahkan juga oleh anak-anak di bawah umur. Senandung yang diciptakan hanya berisi ungkapan hati tentang jatuh cinta ataupun putus cinta, turut andil dalam mencetak generasi muda yang sangat sering mengeluh dengan apa yang terjadi yang tidak sesuai dengan keinginannya. Bahkan hingga sampai bunuh diri, mengapa demikian karena mereka tidak memiliki sense of belonging terhadap Tuhan, sehingga mereka merasa sendiri dalam kegagalannya.
     Harusnya, anak-anak muda saat ini gencar dalam menyuarakan pesan moral agama dalam lantunan lagunya, dan itu tidak dilakukan hanya pada saat bulan Ramadhan. Karena kedok berdakwah pada bulan Ramadhan itu hanyalah untuk mencari keuntungan komersil semata, bukan murni menyuarakan tentang ajaran Islam, terlihat dari lirik lagunya yang tak berisi. Zaman memang mengalami kemajuan dalam arti secara harfiah, tapi secara lebih luas justru masih ada beberapa aspek yang mengalami kemunduran, salah satunya adalah kemunduran moral bangsa. Siapa yang patut disalahkan?
     Mulailah dari sekarang, benahi diri, benahi keadaan sekitar, benahi bangsa dan benahi dunia. Mulai dari hal kecil, mulailah dari diri sendiri. Taati ajaran yang sudah ada, ambil yang benar dan koreksi yang salah.

"Sholat itu adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya maka tegaklah agamanya. Dan barang siapa merobohkannya, maka sesungguhnya ia telah merobohkan agamanya." (HR. Baihaqi)

~Nostalgia Masa Kecil dan Selamat Hari Isra' Mi'raj 1434 H. Isra' Mi'raj sebagai renungan bagi umat Islam dunia untuk semakin mendekatkan hubungan vertikalnya dengan Tuhan melalui perintah sholat 5 waktu.

Friday, May 24, 2013

#Taskophobia


     Taskophobia merupakan sebuah sindrom dimana penderita dikenai rasa takut,marah dan bingung ketika dihadapi dengan tugas-tugas yang dalam bentuk sama dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Perasaan terburu-buru selalu membayang-bayangi penderita. Sindrom ini biasanya terjadi secara "menyemester" di bulan Mei-Juni atau Desember-Januari.
     Para peneliti profesional belum bisa menemukan obat untuk sindrom ini, karena menurut mereka sindrom ini sangat berbahaya untuk ketenangan jiwa dan berakhir pada keletihan pada raga. Namun untungnya para peneliti amatir telah mendapatkan sedikit pencerahan, sindrom ini memang hampir tidak ada obatnya. Mereka, para peneliti amatir berhasil menemukan cara-cara menghindari taskophobia, diantaranya adalah:
  1. Mencari sumber udara yang masih perawan, eh masih segar.
  2. Mengajak penderita ke berbagai tempat-tempat yang bisa membuat penderita merasa senang, seperti gudang tugas dan lain-lain.
  3. Membantu penderita dalam menghadapi cobaan dalam mengerjakan kewajiban saat di akhir semester.
  4. Mereka berpendapat mungkin jalan-jalan atau traveling bisa menyembuhkan gejala-gejala yang muncul.

     Adapun gejala-gejala dari taskophobia adalah penderita merasa bingung, malas, tensi darah meningkat drastis dan lain-lain. Gejala tersebut harus segera dihilangkan agar tidak menjalar terlalu jauh menuju sindrom taskophobia. Diharapkan bagi kerabat/kawan terdekat maupun terjauh bisa membantu penderita dengan berbagi sedikit ilmunya agar penderita tidak terlalu merasa bingung dan menata kembali tujuan hidupnya dengan lebih teratur. Dan bagi penderita, jangan lupa berdoa kepada Allah SWT semoga dibukakan pintu hati para pencetus ide-ide tugas akhir dan diberikan ketenangan bagi para penderita agar dapat kembali beraktifitas seperti sedia kala.

Best regard,
Abdus Somad

Kesalahan Berpikir dan Mitos Sosial


     Dalam sebuah siklus kehidupan sosial, sering kali kita menemukan berbagai gejolak kehidupan masyarakat yang biasanya memicu berbagai tindakan dari masyarakat, bahkan bisa menimbulkan sebuah tindakan anarkis. Hal tersebut disebabkan karena adanya sebuah kesalahan berpikir masyarakat yang masih memegang teguh mitos dalam menjalani kehidupan sosial. Berikut sedikit ulasan mengenai Kesalahan Berpikir dan Mitos Sosial. Kita saksikan bersama-sama setelah pariwara berikut ini..

*iklan komersil*

     Seperti yang telah diungkap dalam prolog di atas, maka saya akan membahas mengenai dua hal penting yang sering terjadi namun tidak disadari oleh masyarakat. Mereka adalah: Kesalahan Berpikir dan Mitos Sosial.
     Pertama adalah mengenai kesalahan berpikir, sebenarnya apa esensi dari dua kata tersebut? Kesalahan berpikir merupakan sebuah ketidak-sinergisan antara isi akal pikiran dengan realita yang harus dijalani oleh masyarakat. Kesalahan berpikir ini timbul akibat adanya kebutuhan masyarakat terhadap sebuah perubahan. Apakah yang dimaksud dengan perubahan? Perubahan adalah suatu kondisi dimana adanya gejolak atau perubahan strukturdan fungsi dalam satu sistem sosial. Perubahan dibagi menjadi 2 jenis; perubahan alami dan perubahan ikhtiari. Seperti kita tahu perubahan alami adalah perubahan yang berasal atau bersumber dari alam, sedangkan perubahan ikhitari adalah perubahan yang terjadi akibat adanya campur tangan dari manusia. Kedua perubahan tersebut adalah hal yang sangat wajar dan saling berkaitan, perubahan alami memang sudah hakikatnya terjadi karena adanya sebuah siklus, sedangkan perubahan ikhtiari juga hal yang wajar karena manusia diberikan akal pikiran oleh tuhan untuk melakukan sebuah perubahan, jadi menusia hendaknya tidak hanya menunggu sebuah perubahan dari alam.

1. Intelektual Culdesac : kebuntuan dalam berpikir. Istilah kebuntuan berpikir dapat diartikan jika melihat ketujuh poin penjelasan tentangnya, antara lain:
  • Over generalization, adalah memandang sesuatu berdasarkan suara mayoritas. Misalkan kita sering mendengar istilah bahwa *maaf tidak bermaksud rasis* orang Batak adalah orang yang bertabiat keras, orang Padang adalah orang yang pelit. Kedua hal tersebut dianggap benar karena ada sebagian kecil dari mereka yang mempunyai sifat demikian, hal tersebut justru tidak seharusnya mewakili kondisi sebuah suku atau wilayah karena masyarakat hanya mengeneralisasikan sifat tersebut kepada satu wilayah tertentu.
  • Retrospective Determinance, adalah men-judge seseorang karena melihat seseorang tersebut di masa lampau. Misalkan si A berteman dengan si B pada masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), kemudian berpisah selama beberapa belas tahun hingga saat tiba akan bertemu kembali. Si A berkata kepada temannya, si C bahwa temannya si B yang dulu waktu SD itu adalah anak yang bodoh akan datang menemuinya. Kata bergaris miring tersebut lah yang disebut dengan retrospective determinance. Padahal belum tentu si B akan tetap menjadi bodoh selama belasan tahun.
  • Post hoc ergo proper hoc, adalah menganggap adanya hubungan sebab akibat terhadap satu hal dengan hal yang lain. Contohnya adakah sejak dipimpin oleh SBY,Indonesia sering mengalami bencana alam. Padahal hal tersebut adalah sangat tidak logis,karena semua bencana adalah pemberian Tuhan. *yaaah meskipun banyak oposisi yang tetap kekeuh berkata demikian.
  • Misplaced Concreetness, adalah sebuah kesalahan dalam menempatkan kebenaran. Misalnya ia terlalu menyalahkan takdir tanpa memandang apa yang sudah ia perbuat.
  • Argumentum ad verecundiam, adalah melandaskan sesuatu argumen kepada hal yang telah diterima kebenarannya, seperti Al-Quran dan hadits, Undang-Undang, dan kitab suci lainnya tanpa menelaah lebih dalam bagaiamana tafsir dari landasannya tersebut.
  • Falacy composition, adalah terlalu mengikuti jejak keberhasilan seseorang dengan penuh keyakinan akan bernasib sama.
  • Cicular reasoning, adalah terlalu berputar-putar dalam menyampaikan argumen namun tidak memiliki satu sebab pasti dalam argumennya tersebut.

2. Mitos Sosial.
     Mitos adalah sesuatu belum tentu benar namun dipercaya oleh banyak orang, sehingga menjadi seolah-olah hal tersebut adalah benar. Mitos terbagi menjadi 2, antara lain:
  • Mitos deviant, adalah mitos yang dipercaya bahwa sebuah keturunan harus mengikuti sifat dri inangnya. Apabila terjadi sebuah perubahan, maka hal tersebut dianggap sebuah penyimpangan. Mitos deviant juga menempatkan arti bahwa masalah sosial yang ada dianggap memiliki fungsi sendiri, sehingga mereka tidak ingin merubahnya. Hal tersebut justru sangat buruk, karena jika suatu wilayah mempunyai hampir semua masyarakatnya mengidap maslaah sosial dan jika tidak dilakukan perubahan, maka akan mengakibatkan hal yang lebih buruki dari keadaan sebelumnya.
  • Mitos trauma, adalah mitos yang dipercaya karena adanya sebuah kejadian masa lampau yang menguatkan kepercayaan mereka terhadap sebuah mitos, atau adanya kejadian sebuah perubahan namun mengakibatkan gejolak dalam kehidupan mereka sehingga menyebabkan stres. Ada 5 hal penyebab mengapa sebuah perubahan ditolak oleh suatu masyarakat:

- Perubahan dianggap mengancam basic security,seperti sandang,pangan dan papan.
- Tidak dipahami dengan baik dan masyarakat merasakan berbagai spekulasi
- Dirasakan adanya paksaan terhadap sebuah perubahan
- Dianggap berbenturan dengan norma yang lebih tinggi
- Dianggap tidak sesuai dengan kalkulasi rasional

     Demikianlah apa yang bisa sampaikan tentang kesalahan berpikir dan mitos sosial. Memang untuk melakukan sebuah perubahan, tidak semudah membalikkan telapak kaki, eh telapak tangan, butuh waktu yang sangat panjang, kerja keras dan kesabaran karena didunia ini tidak ada sesuatu yang instan,bahkan mie rebus pun bukan hal yang patut untuk dinamakan mie instan, karena dalam kemasannya pun tertera kalimat "proses penyajian". Melakukan sebuah perubahan artinya menghadapi sebuah mitos yang dipercaya oleh suatu masyarakat yang juga masih mengalami berbagai jenis kesalahan berpikir.

     Sekian dan terima kasih, apabila ada kritik, saran dan tambahan mengenai materi terkait, silahkan mengirimkan argumennya kedalam posting ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di lain waktu.

*materi disampaikan oleh Mas Arif Al-Buny, wali amanat SPK KIBAR.

Best regard,
Abdus Somad

Skripsi dan Sekitarnya


Skripsi...

     Ada bermacam perasaan yang timbul dari dalam lubuk hati dan pikiran mahasiswa yang mendengar kata tersebut. Ada senang, sukacita, penasaran, cemas, khawatir, hingga rasa mau mati mendengarnya.

     Apaan sih, kok sering banget dengar orang galau dan depresi karena skripsi? Ayolah, itu cuma kumpulan kata yang harus kita rangkai menjadi satu kesatuan kalimat ilmiah yang nantinya akan menunjukkan sejauh mana kita mampu berpikir dan mengaplikasikan ilmu perkuliahan kita.

     Skripsi, mayoritas terdiri dari 5 bab : Bab 1, yang isinya alasan mengapa kita mau menulis apa yang akan kita tulis dan berbagai kerangka tulisan yang nantinya akan merepresentasikan seluruh isi skripsi kita. Bab 2, yang isinya berbagai landasan teori yang mendukung jalannya penelitian dan pendalaman data temuan. Penulis rasa, ini adalah bab yang paling gampang yang pernah ada, karena tanpa perlu berpikir banyak pun kita bisa mengambil dan menyalinnya dari berbagai sumber referensi buku, majalah, jurnal dan lainnya, yang penting itu adalah teori. Bab 3, ini juga gampang kok, kan isinya cuma profil lembaga tempat kita mencari bahan penelitian. Tinggal minta saja sama narasumber kita, masa iya sih gak ada. Bab 4, nah ini yang biasanya bikin mahasiswa depresi, katanya sih susah banget, sampe mengalami #Taskophobia*. Tapi kalau diteliti lebih dalam, ternyata bab 4 ini isinya apa-apa yang kita tanya-tanyain ke narasumber itu, sekarang teknologi sudah canggih, pas wawancara tinggal rekam dan salin, lalu dicocokin sama teorinya, kira-kira sudah sesuai apa belum. Terakhir adalah bab 5, isinya cuma kesimpulan dari 4 bab sebelumnya dan kemudian ditulis juga beberapa saran untuk tempat kita penelitian, ya mungkin aja nanti suatu saat saran dari kita bisa diaplikasikan sama yang empunya lembaga.

     Nah, ceritanya sudah 5 bab nih ya, baru deh kita bikin abstrak yang isinya pada umumnya adalah beberapa paragraf yang memuat ilustrasi penelitian, dari mulai latar belakang, sekilas tentang tugas dan fungsi lembaga, rumusan penelitian, metode dan pendekatan yang kita pakai dan hasil temuan di paragraf akhir.

     Tapi, sedikit keluar dari semua paparan di atas, ternyata ada beberapa fakta unik tentang skripsi:
Mahasiswa mengalami beberapa tingkatan perasaan positif dan negatif:
  1. Positif : Pertama, merasa bahagia bila sudah menginjak semester 8, artinya mahasiswa itu akan menyusun skripsi dan dapat menuangkan pikiran dan ilmunya dalam untaian kata ilmiah. Kedua, merasa puas saat sudah mendapat ide atau judul untuk bahan penelitian, ia pasti akan langsung membuat pengajuan judul kepada ketua prodi/jurusannya. Ketiga, lebih merasa senang dan bangga jika sudah selesai seminar proposal, artinya judl sudah di tangan dan siap untuk melangkah lebih lanjut, serta tentunya ia akan mau dan mampu untuk membantu teman-temannya yang belum mendapatkan ide atau judul penelitian. Keempat, merasa semangat penuh dalam menyusun setiap rangkaian bab dan mengatur strategi untuk wawancara kepada narasumber, menyiapkan poin-poin wawancara serta ada juga yang persiapan kamera jika ia punya sifat narsis untuk berfoto bersama narasumbernya, sebagai bukti bahwa ia mampu menjalankan hal yang dianggap sepele untuk mendapatkan data yang diperlukan. Kelima, kadang ada yang merasa "ini adalah perjuangan, gak boleh menyerah!" di kala ia mendapatkan beberapa rintangan seperti bahasannya kurang spesifik, teorinya kurang lengkap dan kredibel, teknik penulisannya ada yang keliru, bahkan tak jarang ada yang kehilangan file softcopy-nya, sehingga harus mengetik ulang dari apa yang sudah ia cetak, dan itupun masih kurang dari apa yang ada dalam softcopy. Keenam, merasa percaya diri namun agak ragu saat hendak menemui dosen pembimbing, ada rasa cemas "bagaimana kalau masih saja terus di revisi?". Tapi ia terus berupaya membuang pikiran tersebut, yang ada hanyalah percaya diri dan tetap yakin. Ketujuh, pastinya semua merasa bahagia sentosa saat skripsinya sudah ditandatangani oleh dosen pembimbing, pasti ada juga yang pamer setelah mendapatkannya (termasuk penulis, hehehe). Kedelapan, WOW agak kaget saat mendaftar sidang dan mengetahui bahwa pengujinya nanti adalah seorang guru besar atau seorang profesor yang terkenal killer. Tapi ia tetap yakin bahwa ia pasti mampu mempertahankan argumen penelitiannya, karena itu adalah asli tulisannya. Kesembilan, makin WOW karena ia mampu menjalani sidang dengan penuh khidmat di tengah cecaran dan kritikan dari dosen penguji, ia berhasil mendapatkan nilai yang baik karena penelitiannya dan tentunya revisi yang tidak banyak. Kesepuluh. ternyata rasa "WOW" itu agak sedikit mengendur diakibatkan yang harus di revisi adalah data-data yang agak sulit untuk dicari, tapi dengan gigih ia terus mencari dan berusaha mendapatkannya agar bisa dengan segera ia menuntaskan penelitiannya. Kesebelas, akhirnya rasa puas itu kembali datang saat ia menemukan titik terang revisi penelitiannya, dengan segera ia melakukan apa yang dosen penguji pinta. Keduabelas, revisi telah selesai dan sesuai, saatnya meminta pengesahan dari para tim penguji, alangkah bahagianya dan WOW-nya hati mahasiswa itu saat ia berhasil mengumpulkan tanda tangan tersebut, walaupun di tengah jalan masih ada beberapa kendala saat mencari "coretan tangan" si penguji. Ketigabelas, ini adalah positif terakhir, yakni saat-saat ia akan menjalani prosesi wisuda. Lihatlah, betapa bahagia dan puas hatinya akan perjuangan yang selama ini ia hadapi, bertahun-tahun ia mengemban tugas untuk mengabdi ilmu pada kampusnya, kini telah dibayar lunas dengan pemindahan tali topi toganya oleh sang rektor. Senyum lebar dan ikhlas terurai dari wajahnya, menandakan kepuasan hatinya akan semua hal yang telah dilaluinya, apalagi ia tidak sendiri, ia bersama teman lainnya yang saling bekerja sama dengannya dalam berbagai macam seluk beluk dalam skripsi. Sungguh inilah perjuangan :)
  2. Nah, di atas adalah seharusnya bagaimana kita menghadapi hal yang bernama skripsi, jalanilah dengan berpikir positif dan meraih kesempatan yang ada. Ada hitam, ada putih. Ada positif, ada juga yang negatif. Bagaimana sih ciri negatif mahasiswa yang sedang menglami #skripsophobia? Berikut cuplikan singkatnya : Pertama, dari awal ia masuk kuliah pun sudah terlihat masa depannya akademisnya yang agak suram, kuliah jarang masuk, tugas pun tak pernah tersentuh langsung, dan... apalah itu, pokoknya menggambarkan mahasiswa yang tidak seharusnya menjadi mahasiswa. Kedua, pasti terasa agak mual dan pusing saat hendak menginjak di semester 8, mayoritas sudah tidak ada perkuliahan lagi, yang ada hanya skripsi dan ia pun menyebutnya sebagai #skripshit. Ketiga, masa bodoh dengan teman-temannya yang sudah mendapatkan ide atau judul penelitian, bahkan sebagiannya sudah hampir menempuh bab 4. Ia masih saja terus merasa malas dan agak tak ikhlas dalam menelaah keadaan sekitar untuk mendapatkan ide. Keempat, ceritanya ia sudah dapat judul nih, itupun akibat dari temannya yang tidak jadi mengambil judul tersebut, akhirnya ia lah yang memakai judul tersebut untuk penelitiannya, ia buat kerangka proposal dengan seadanya, padahal ia mampu untuk membuat yang lebih baik. Kelima, judul sudah di tangan, namun ia acuhkan se-lama mungkin, bahkan teman lainnya ada yang sudah mau wisuda. Padahal ia tak ada kesibukan lain yang mengisi harinya. Keenam, sudah satu tahun, sebagian temannya sudah mendapatkan pekerjaan yang menggiurkan, namun ia pun masih duduk termenung di kampusnya, merasa sepi karena sudah tak ada teman dekat yang bisa di ajak bercengkrama, akhirnya ia mencari pelarian dengan bergaul kepada mereka yang juga masih sibuk tersendat di tengah jalan skripsinya. Dimulai lagi lah skripsinya itu. Ketujuh, ia menjalani skripsinya dengan perasaan dukacita dan penuh pikiran negatif, entah alasan tak ada referensi, narasumber yang sulit untuk ditemui, hingga kata-kata kasar dan kotor kerap menghiasi mulutnya. Intinya proses skripsinya adalah proses yang negatif dan dengan aura yang tidak sedap untuk dirasakan. Kedelapan, hendak menemui dosen pembimbing untuk meng-acc-kan skripsinya, timbul lagi rasa segan. Padahal skripsinya itu sudah lumayan layak untuk di-acc dan disidangkan, yang ada hanya rasa malas dan pikiran negatif. Kesembilan, sudah memasuki tahun ke-6 ia di kampus, teman-temannya tinggal beberapa nyawa, semakin banyak ia dikelilingi oleh junior-juniornya yang terasa seakan lebih pintar darinya. Skripsinya pun belum juga usai karena pada waktu itu saat berencana untuk ditandatangani oleh dosen pembimbing, ternyata ada banyak kesalahan yang ia buat dan ia mengerjakan dengan asal, sehingga harus sering mengulangnya, juga ia pun jarang sekali menemui dosen pembimbingnya. Kesepuluh, kembali ia terus mencaci keadaan yang ia anggap tidak berpihak padanya. Perasaan bersalah mulai muncul dalam benaknya, andaikan ia mengerjakan skripsinya dengan semestinya. Hingga akhirnya ia pun selesai dan hendak menjalani sidang. Kesebelas, padahal ia mendapatkan dosen yang lumayan santai, tetapi ia terus merasa tidak yakin dengan hasil yang ia buat, hingga sidang skripsinya berakhir seadanya dengan hasil yang apa apanya, revisi pun lumayan banyak dan dengan penuh rasa terpaksa ia menjalaninya. Keduabelas, revisi selesai, hendak meminta tanda tangan dari para penguji, kebetulan para pengujinya sedang ada keesibukan yang amat penting. Sudah pasti, ia masih saja terus mengumpat sejadi-jadinya, hingga beberapa minggu kemudia ia pun mendapatkan semua tanda tangan tersebut. Ketigabelas, akhirnya tiba pada puncak dari semuanya, #Wisuda. Ia menghadiri wisuda dengan tanpa teman-teman dekatnya, bahkan ia dikelilingi oleh junior yang ada di 2 tahun angkatan dibawahnya. Perasaan yang, ah...... sungguh tidak memuaskan. Penyesalan mewarnai prosesi yang seharusnya menjadi akhir yang bahagia jika ia bersama dengan teman-teman dekatnya..


     Ayolah, #skripsi itu cuma 5 bab, mulailah dari sekarang memanggilnya dengan sebutan #skripsweet agar semua yang kau lalui akan terasa indah dan memberikan hasil yang baik. Tinggal kau pilih, menjadi positif atau negatif? Keputusan ada di dalam batin dan pikiran anda, anda yang mengerjakan, anda yang akan menentukan masa depan akademis anda. Kerjakan dengan maksimal, lakukan dengan seluruh kemampuan yang kamu bisa, jalani dengan sukacita, itulah kuncinya!

"Be positive and everything will be nice. Keep struggling, keep surviving, because they are the key of the success for your life". (Abdus Somad | 2012)

-> Catatan ini di buat bukan untuk bermaksud negatif, tapi justru untuk menumbuhkan rasa positif dalam pikiran saat menjalani proses #skripsweet :)

Kata kunci dan hashtag : #Skripsi, #Wisuda, #Mahasiswa, #Kampus, #Positive

Copyrighted by Abdus Somad | ©2013

Friday, May 17, 2013

15 tahun pasca-reformasi, Indonesia menjadi lebih baik?

     Pertanyaan yang sudah pasti jawabannya : TIDAK!

     Siapa yang lupa dengan tragedi kerusuhan Mei 1998 (May 1998 Riots of Indonesia)? Tentu saja para korban tirani tidak lupa dengan kejadian tersebut, yang lupa hanyalah para pelaku kejahatan demokrasi pada saat itu dan orang-orang yang mendukungnya. Loh, kok masih ada saja ya yang berpihak pada yang lalim? Apalagi kebanyakan dari mereka adalah para pemuda, yang pada masa jayanya (mahasiswa -red) selalu berkoar-koar menyuarakan penuntasan penindakan kejahatan dan penegakkan keadilan di Indonesia. Kehidupan memang begitu, ibrata roda -roda yang selalu berputar pada porosnya, yang dulunya membela yang lemah namun keadaan berbalik justru saar ini mereka menyerang yang lemah, sedangkan mereka tidak sadar bahwa posisi mereka tak ubahnya sebuah poros roda yang selalu berada di tengah-tengah realita, yang tidak jelas dia berpihak kepada yang di atas atau yang di bawah.

     Namun itulah kondisi nyata saat ini, itu semua dilakukan hanya demi kepentingan pribadi semata, yang sudah tertaklukan oleh harta dan tahta, tak jarang juga yang tertaklukan oleh wanita. Kembali pada Mei 1998, siapa yang harus bertanggung jawab? Siapa yang harus ditanggungjawabi? Apa dampaknya untuk Indonesia saat ini? Apakah justru reformasi pada saat itu berbuah manis seperti yang diharapkan? Apakah keadilan dapat ditegakkan, ataukah kemiskinan dapat dituntaskan, atau bahkan apakah Indonesia menjadi sejahtera?

     Untuk insiden itu, banyak pihak yang disalahkan dalam pembentukan awal mula sistem reformasi dan demokrasi di Indonesia, tidak lepas dari mantan presiden RI pada saat itu, Soeharto dan juga para antek-antek militernya, yang memang mau tak mau mereka harus membela presidennya, sesuai dengan sumpah jabatan yang telah mereka ucapkan. Tapi apakah sebuah sumpah itu harus selalu dipatuhi ketika esensi sumpah itu bertentangan dengan yang memberi sumpah? #TanyaKenapa

     Lalu, siapa yang punya hak untuk ditanggungjawabi? Rakyat kah? Benar sekali! Tapi apakah semua hak rakyat sudah terpenuhi pasca-reformasi tersebut? Lihatlah keadaan, masih banyak mereka-mereka yang hanya mampu meneguk ludahnya saat melihat orang lain disekitarnya hidup sejahtera. Kemiskinan memang hal yang sudah lumrah dalam bermasyarakat di Indonesia, tapi yang lebih parah adalah kesenjangan di antara keduanya. Kesenjangan ekonomi adalah sesuatu yang bisa menimbulkan mata rantai yang tak bisa putus, artinya kesenjangan ekonomi bisa menyebabkan sesuatu yang fatal; pencurian, perampokan, kerusuhan hingga pembunuhan. Lahirnya era reformasi ternyata hanya mereformasi sistem pemerintahan saja, itupun malah ke arah yang lebih buruk, hingga melupakan pemerataan pembangunan. Bukan hanya antara kota dan daerah, tapi juga di internal kota pun masih banyak kesenjangan yang timbul karena pemerintah "tidak melihat" mereka yang terpinggirkan.

     Bukan hanya itu dampak dari reformasi, lahirnya era yang mengedepankan "sistem semena-mena" ini tentunya merugikan pihak yang seharusnya benar, mereka semakin dibuat seakan-akan terbuang dari dalam sistem. Lihat saja, sejak tahun-tahun belakangan ini makin marak saja tindak korupsi dari para pejabat kotor. Mereka bekerja bukan hanya untuk menafkahi hidup mereka, akan tetapi mereka bekerja untuk memiskinkan bangsa. Uang siapa? Itu uang rakyat loh! Tapi apa langkah kongkritnya? Pemerintah hanya terlalu banyak bicara dan mencari muka, bertindak tegas namun hanya setengah-setengah, tidak tuntas dan menyebabkan kasus korupsi semakin bertumpuk. Jadi ya, belum menimbulkan efek jera kepada para koruptor dan juga memancing para pejabat kotor lainnya untuk berbuat serupa. Alhasil, bangsa kita semakin miskin di tengah berlimpahnya sumber daya yang ada.

     Kemudian juga, lahirnya era reformasi dan demokrasi di Indonesia ini ternyata pada prakteknya tidak seperti apa yang dulu dicita-citakan oleh pejuang demokrasi, membentuk tatanan pemerinthan yang bersih, jujur dan adil. Karena apa? Begini, boleh saja pada tahun 1998 banyak mahasiswa dan rakyat yang mati-matian turun ke jalan untuk membela negara, tapi apakah saat ini balasan yang diberikan oleh penerusnya sudah setimpal? Lihat saja, mahasiswa dan pemuda saat ini bergerak bukan dari hati nurani mereka, mereka bergerak karena digerakkan oleh uang, uang yang diambil secara kotor oleh pejabat atau sosok yang mereka elu-elukan. Jadi ya percuma saja jika pada masanya mereka dengan lantang meneriakkan dan bersuara untuk penegakkan keadilan, tapi tak lama berselang justru mereka yang menjadi orang di balik suksesnya para "pencuri" tersebut. Inkonsistensi para pemuda dan mahasiswa saat ini memang sangat memprihatinkan, mereka rela membela yang salah hanya lagi-lagi karena adanya kesenjangan yang tumbuh subur di kehidupan mereka. Mencuatnya rasa ingin memenuhi kebutuhan hidup memaksa mereka "menelan ludah sendiri" yang secara sadar atau tidak sadar mereka telah berbuat kejam dan ketidak-adilan kepada rakyat yang tak bersalah.

     Untuk itulah, bangsa ini sangat perlu penanaman akhlak dan moral kemanusiaan dalam setiap hembusan nafas mereka, agar mereka sadar apa yang sejatinya menjadi tugas mereka untuk membenahi tatanan negara yang hampir hancur lebur ini. Diperlukan pengawasan dan pendidikan yang ketat dan fleksibel agar pesan yang disampaikan bisa diresapi dengan benar oleh para penerus bangsa. Diharapkan, dengan adanya penanaman akhlak dan moral kemanusiaan tersebut dapat mencegah kembalinya timbul tragedi Trisakti dan tragedi Mei 1998 di masa kini dan selanjutnya. Menciptakan kehidupan yang harmonis, aman, nyaman dan sejahtera, serta berjalan dalam kesetaraan yang saling mengisi satu sama lain. Juga diharapkan mereka keluar dari jalan kesesatan yang menuntun mereka ke sikap memihak kepada yang salah, harus diberikan kesadaran bahwa yang mereka agungkan itu adalah mereka yang dulu dan nantinya berfungsi sebagai perusak bangsa dan negara.

#Sekian.

Tuesday, April 30, 2013

#FaktaSejarah - R.A. Kartini



     R.A. Kartini* adalah wanita yang berhasil mengedepankan emansipasi wanita dalam kumpulan karyanya yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". Namun tahukah kalian, khususnya para wanita? R.A. Kartini membuat surat-surat tulisannya tersebut bukan hanya sekedar tulisan curahan hati melawan tirani, namun belliau membuat kumpulan karnyanya tersebut karena berasaskan salah satu dari dua pedoman sejati ummat Islam : Al-Quran.



          Siapa tak kenal R.A. Kartini? Apalagi di mata para wanita Indonesia.


     Ya, R.A. Kartini adalah salah satu pahlawan Indonesia, yang sering diperbincangkan dalam pelajaran sejarah perjuangan Indonesia. Meskipun beliau tidak bertumpah darah melawan penjajah, seperti yang dilakukan oleh pahlawan wanita seperti Cut Nyak Dien ataupun Cut Meutia. Namun beliau lebih memilih berjuang melawan ketidakadilan yang bukan hanya datang dari para penjajah saat itu, namun juga melawan ketidakadilan yang datang dari bangsanya sendiri yang masih mendeskriminasikan eksistensi dan peranan wanita terhadap sebuah perubahan.


     
     Kumpulan surat Kartini yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" tersebut memang terinsipirasi dari isi Al-Quran, tepatnya surat Al-Baqarah ayat 257, yang artinya "Orang-orang beriman dibimbing Allah dari gelap menuju cahaya". Istilah "dari gelap menuju cahaya" atau dalam bahasa Arab disebut minazhzhulumaati ilaannuur memang memiliki makna yang dalam. Mengisyaratkan bahwa sejatinya manusia berawal dari kehidupan yang gelap, gelap dalam arti sesungguhnya saat ia berada di dalam rahim, dan gelap dalam hal berpikir, artinya manusia lahir dalam keadaan tidak tahu apa-apa tentang kehidupan dunia. Sangat merepresentasikan keadaan bangsa Indonesia yang saat itu masih "malu-malu" untuk bangkit dari kegelapan, kegelapan yang diciptakan oleh diri mereka sendiri dan kegelapan yang diciptakan oleh para penjajah. Khususnya kepada para wanita, yang pada saat itu masih hidup dalam "kegelapan", wanita tidak bisa melihat sebuah cahaya kemenangan atas peranannya sebagai wanita, untuk dirinya dan untuk keluarganya.

     Untuk itulah R.A. Kartini mengumpulkan tulisan-tulisan perjuangannya dalam karya tersebut, yang notabene berdasarkan apa yang telah termaktub dalam Al-Quran tersebut, yang memang adalah ayat 257 Al-Baqarah tersebut merupakan ayat favoritnya. Tak heran ayat tersebut menjadi referensi penulisan curahan hatinya itu.

     Namun, pada saat itu bangsa Indonesia, termasuk Kartini tidak hanya merasa "gelap" atas semua yang diakibatkan oleh penjajah, namun juga dalam hal pengetahuan agama, bahkan pemahaman Al-Quran. Pada zaman Kartini hidup, beliau dan kebanyakan orang belum mengerti betul apa yang disampaikan Allah dalam Al-Quran, karena memang Al-Quran tertulis dalam bahasa Arab, sedangkan bangsa Indonesia, khususnya Kartini dan sekitarnya sama sekali tidak mengerti makna dari bahasa Arab dalam Al-Quran, mereka hanya mengerti bahasa Jawa.

     Kartini pun berguru pada seorang Islam priyayi santri bernama Kiai Sholeh Darat** yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Sebelum ia terinspirasi dari ayat 257 tersebut, beliau sebelumnya meminta kepada Kiai Sholeh Darat untuk menerjemahkan Al-Quran yang tertulis dalam bahasa Arab, menjadi Al-Quran dalam bahasa Jawa, namun tertulis dalam aksara pegon atau arab gundul. Penggunaan aksara pegon tersebut bukanlah tanpa alasan, melainkan karena pada masa penjajahan Belanda, penjajah melarang segala bentuk kegiatan penerjemahan Al-Quran karena takut bangsa Indonesia, khususnya ummat Islam menjadi pintar dan memberontak tirani. Sehingga dengan penerjemahan dengan aksara pegon mengakibatkan penjajah tidak mencurigai penerjemahan tersebut, karena aksara pegon tak ubahnya adalah aksara Arab, namun tanpa harakat atau syakkal. Aksara pegon tersebut bertuliskan pelafalan Jawa dalam tulisan arab tanpa harakat, sehingga Kartini dan ummat Islam Jawa mengerti apa yang termaksud dalam Al-Quran. Selang beberapa waktu, Al-Quran terjemahan aksara pegon tersebut dihadiahkan kepada Kartini sebagai hadiah pernikahannya dengan Bupati Rembang pada saat itu, R.M. Joyodiningrat.

     Berikutlah, sedikit cerita tentang bagaimana R.A. Kartini terinspirasi dari Al-Quran tentang minazhzhulumaati ilaannuur, yang beliau alami sendiri, dari keadaan tidak mengerti maksud dalam Al-Quran menjadi mengerti setelah diterjemahkan ke dalam bahasanya sendiri. Mungkin jika Kartini tidak berguru pada Kiai Sholeh Darat, bisa jadi sampai saat ini bangsa Indonesia, khususnya wanita tidak mengenal istilah "Habis Gelap Terbitlah Terang"
     Semoga kisah yang dialami oleh Kartini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, bukan hanya wanita, dalam kegigihan mencari sebuah keberaran dan keadilan. Beliau berjuang melalui apa yang ia mampu lakukan, dengan belajar dan menulis untuk memberikan secercah cahaya bagi nyawa-nyawa yang tersesat dalam kegelapan yang gulita. Dan juga sebagai pembelajaran bahwa memang sejatinya sumber dari segala ilmu pengetahuan adalah dari Al-Quran.

*Sedikit ulasan dari Novel "Sang Pencerah" karya Akmal Nasery Basral halaman 130.
**Kiai Sholeh Darat merupakan guru Kartini yang juga merupakan guru dari Muhammad Darwis atau yang kini lebih dikenal sebagai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Saat itu Ahmad Dahlan sedang dalam perjalanan pertama menuju Makkah dalam rangka menunaikan ibadah haji untuk memperdalam ilmu agamanya dalam memberantas tirani kesesatan atau penyimpangan ajaran Islam di wilayah tempat ia tumbuh besar, Kauman, Yogyakarta. Beliau memperdalam pengetahuan agamanya sesaat setelah ia diperkenalkan dengan Siti Walidah, yang sampai akhir hayatnya adalah sosok istri dari Ahmad Dahlan.
***Sumber gambar : COLLECTIE TROPEN MUSEUM Portret van Raden Ajeng Kartini yang diunduh dari Wikipedia Bahasa Indonesia.

Sunday, April 28, 2013

BritZone Speech Contest 2013



Are You Ready?! We are, BritZone English Club, the most spectacular english club in the universe proudly present :

BRITZONE SPEECH CONTEST 2013!

Day, date : Saturday, May 18th, 2013
Time : 9 am - 2 pm
Venue : Education and Cultural Ministry (Kemendikbud)'s Library, Senayan, South Jakarta
Topic : "How Universal Education Influences Our Mindset"
Participants : Open for Public (Minimum 14 years old). Must be an Indonesian citizenship.
Registration fee : 50000 IDR (Including Meals and Certificate)
Prizes : Cash + Certificate

For more information just contact 083877684644 (Aulia) or 087861745062 (Sam).

Go get your chance soon, because the registration and payment must be latest by May 15th, 2013. It's time to prove how fabulous your english speech ability!


Regards,
BZ Committee 2013.

Thursday, April 25, 2013

Web Design for Everyone


     A bit definitions and the difference between design and art:

  1. Design : As in the common definiton, design has two definition, those are defining a noun and defining a verb. As a noun, design is a process in making a project. As a noun, deisgn is a final result of the project. Overall, the definition of design is a drafting process of a project, not just about fine arts, but nowadays we can find something called as "design" in any field, like technology, in office's work, or else.
  2. Art : a masterpiece that has an aesthetics. Refers to such as a fine arts like paintings, photograph, or else.

     The difference among them is can we see from those definitions, the design is something that made by someone called as designer that has a function and sometimes also conatining art. Usually use in architecture, technology, including building a website. And art is something that made just for make people feels amazed, not containing a specific function like design has.
     
     Related to a web building, a web designer not too much different with another design in some fields, but they have to know more about the segmentation of the website. There are 5 important things that required when we're gonna build a website, exactly an awesome website appearance. Those are :
  1. Measurement. It's about the margination of the web appearance, like in header and footer, it has to had a certain pixelation so it can be more look attractive.
  2. Typography. Sometime it also called as typefaces, including font character, font size, line length and spacing should be in 1,5 spaces, and also for letter spacing.
  3. White Space. It's a portion of a page left unmarked.
  4. ColouringYou have to find the common colour combination and try to make it looks eye-catching, and also comfort to see. You can do with analogue base, complementary base or nature base to pick the colours.
  5. Tidiness. It's a re-check, is your website that you built has a tidy view or not, like the right position of the contents.
     For build a website, you can try a simple application for beginner, maybe in around years 2008 you know about the Microsoft Front Page, it's a simple application to build a website. Build the contents with some text and pictures, and publish it by using your email.

     So, still feel a bit hard to do it? Try more and more, don't be hesitate and surrender when you wanna make it. :)

                                                                                                         
Regards,
PIC Wednesday Class


*Has been delivered by D.W.A.N. in BritZone Wednesday Class, April 24th, 2013.

Thursday, April 18, 2013

Being Active in Youth Organization


     In several cases, people who join an organization can feel bored for a few times after they joined it. Whether the reason is because a same daily activity in there, or because the same people in any chance, or because they didn’t feel comfort with the rule, vission and mission of the organization.
     It’s normal, because sometime people need some changes, a dynamic life so they can feel enjoy to through their time in the organization. But it becoming abnormal if the case the people didn’t observe all about the organization first, or they just join it without don’t know what they will gonna do in the future.
     So, how we can handle it, so that we’re never stuck in such as that situation. There are some tips about being active in any organization, especially we are the youth that still have a spirit to distribute our wants in a positive way, such as in youth organization. Because we are the youth of the nation. Active in organization to develop our passion, our vission, our goal, our dream to change the world with a little contribution but can give a big change.
     Here’s some tips for you the youth and the people who have a passionate soul like youth, to being more active in some organizations. There are three tips; tips before you join the organization, along you joining the organization and after you done with duty in your organization.

A.  Before :
1. Read your own mind about “where your ideas to go?”. Before you determine to joining an organization, you have to know yourself, know about your passion, your vission and your mission. Are they match with the organization has or not. If you can find your passion, vission and mission in there, so you can do it there.
2. Try to see it deeper. Try to find its strength and weakness, so if you found the strength perhaps you can develop it with your ability and optmalize it as good as possible. And if you found the weakness, you can contribute more to developin the organization as possible as you can do.
3. Find or invite more friends, so you won’t feel bored along your time in there. Because sometime, there’s still a people who feel awkward or shy to meet a new friend, too much follow their ego than follow the reality. We live in the social, so we have to socialize.
4. The last but not least, before you join the organization, you’re not allowed to always think a profit or a money interest, such as a money oriented thought. Make it as a mutualism symbiosis, so you can distribute your passion and the organization will get what its goals.

B. Along :
1.Think one step forward. Learn more about some organizational theories, such as organization behaviour, the culture of organization, administration field, even the most important knowledge when you’re joining the organization, there are management and communication field. Both of them is a supported lesson about your do’s in the organization. Management is for increase your ability about managing something light or urgent things, and the communication is a base guideline to communicate with your seniors, colleagues, partners or even with your sponsorship companies.
2. Increase your flight time with learning by doing. So after you well-know about the theories above, you can implement what you know in the real practice. You can get more by doing what you’ve learnt.
3. Set yourself when you’re trusted to be the one of the committee. Say yes if you’ve been ready, or just say no if you think you’re not ready for the current time. So if you just say yes for any chance, sometimes it’ll be useless what you’ve done jst because you never feel set about the responsibility.
4. Have some mentors, but you have to can distinguish who’s the good one and who’s the bad one, and it’s hard to see. Sometimes a bad one can act like a good and a kind person. But he/she can “stabbed” you in the back, so be wise for every possibility.
5. Sincere or whole-hearted to do anything, don’t put any personal expectations like you wanna get earn from your effort, because it’s very bad thought. For example is you joining an organization just because you wanna get a girl/boyfriend or you just want to put it in your curriculum vitae, but do maximize all your good goals. So, same with before you join it, you hace to think and do a mutualism symbiosis. Get your goals each other.
6. Do teamwork. That’s why it named organization, everything inside it is work as team, don’t do independently, you have to share everything with the others, as long as you didn’t share your girl/boyfriend.
7. Find your successor, to continuing your efforts and your steps in the organization, because we can do all the plans along our time in there, so you can share your experiences to the new one, so that they can understand about what are they supposed to do and it’s a way to regenerate your organization.
8. Ask some feedbacks from your friends, partners, seniors and other members or the committees. It use to develop yourself in another way outside, can make yourself better in all the way.

C. After :
1. Keep in touch with keep making a contact with the new generation about the organization development, Or with participated to come in any event, so you can know the new one, and they also can know about your existence in the organization.
2. Take care with your organization, such as give them some donation if your organization is being a bad situation, but don’t too frequently give a donation, because it can make them always dependence with some donations. The good way is you give donation but don’t forget to give them some suggestion to make money by themselves, like an entrepreneur way.

* This material has been delivered by Abdus Somad in BritZone Wednesday Class, April 17th, 2013.
** BritZone Contact Person on +6285880851559 (Abdus Somad | PIC Wednesday Class)