Tuesday, August 25, 2015

Bermain Sambil Belajar Bisnis di Hay Day

Gambar 1: Tampilan saat memulai Hay Day
Siapa di antara kita yang merupakan seorang gamer? Siapa anak zaman sekarang yang tak pernah menyentuh gadget dan bermain games? Masih ada yang belum kenal dan tahu cara bermain Hay Day? Mari kita ulas sekilas mengenai Hay Day.
Hay Day merupakan sebuah games besutan vendor ternama yang juga mengelola Clash of Clan (COC), Supercell. Vendor games yang berbasis di Helsinki, Finlandia ini juga memiliki kantor di beberapa kota besar dunia, seperti San Francisco, Tokyo, Seoul dan Beijing. Supercell ini didirikan sejak tahun 2010, dan hingga kini sudah mengoperasikan 3 games teranyar; Boom Beach, COC dan tak ketinggalan adalah Hay Day (situs resmi Supercell).
Ketiga permainan tersebut memiliki sistem bermain yang unik dan membutuhkan kemampuan berpikir taktis dari pemainnya. COC dan Boom Beach, misalnya, permainan ini menawarkan basis strategi perang antar kelompok, yang juga bisa dimainkan secara multiplayer. Lain hal dengan COC dan Boom Beach yang terkesan “laki banget” atau maskulin, Hay Day justru menawarkan permainan yang lebih soft. Bukan berarti pemain Hay Day tidak terkesan maskulin, justru permainan Hay Day juga membutuhkan sebuah strategi sendiri untuk bisa unggul dibanding pemain lainnya di seluruh dunia. Lalu strategi seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam bermain Hay Day?
Sebelum membahas strategi seperti apa, sedikit mengulas mengenai Hay Day, ternyata ada sisi kemiripan yang ada pada Boom Beach, COC dan Hay Day, ketiganya sama-sama membutuhkan kemampuan mengelola sumber daya yang dimiliki. Jika Boom Beach dan COC lebih kepada mengelola sebuah strategi mempertahankan wilayah dan strategi perang, Hay Day justru mengedepankan belajar strategi bisnis dari sebuah ladang pertanian dan peternakan. Ada beberapa gambaran besar yang ada pada Hay Day: hewan ternak, mesin produksi, logistik, pemancingan, pelayanan jasa perkotaan, dan kerja kelompok dalam sebuah kompetisi.
Seperti yang dibahas sebelumnya, bahwa Hay Day mengedepankan strategi bisnis, maka tujuannya adalah untuk mendapatkan profit setinggi-tingginya dan tetap memberikan kepuasan yang sifatnya win-win. Mengelola sebuah pertanian dan peternakan pada Hay Day sebenarnya tidaklah sulit, mudah untuk diterapkan. Seperti misalnya untuk mengelola kondisi finansial, pemain bisa memanfaatkan sumber daya yang ada dibanding harus membelinya dari pemain lain melalui media “roadshop”. Seperti lebih menguntungkan menanam gandum sendiri dibanding harus membelinya di roadshop, meski harga gandum adalah harga termurah dari komoditi lainnya. Atau misalkan lebih baik membuat keju sendiri untuk membuat pizza, dibanding harus menunggu dan membelinya di roadshop. Hal ini justru akan membuat pemain lebih berhemat, dan membuat lahan dan mesin produksi menjadi lebih hidup. Keberadaan roadshop bisa digunakan untuk mencari dan membeli barang-barang yang tidak bisa diproduksi, seperti peralatan untuk memperluas kapasitas gudang dan silo, atau kebutuhan untuk memperluas lahan pertanian dan pemancingan.
Ada trik lain untuk memperoleh koin yang lebih banyak dan membuat kekayaan terus bertambah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Hay Day juga mengajari bagaimana ber-supply-chain yang menguntungkan. Ada 2 jenis kendaraan untuk menjual pesanan; melalui truk dan kapal ferry. Namun keduanya menawarkan harga yang sangat rendah dibanding ketika menjualnya di roadshop, bahkan bisa kurang dari setengah harga maksimum yang bisa dijual. Untuk itu, jika memang pemain mengejar kekayaan koin yang banyak, lebih baik tidak memenuhi permintaan jika harga jualnya rendah. Akan tetap sesekali ada sebuah event dari walikota yang menjadikan harga jual pesanan truk dan kapal ferry menjadi 2 kali lipat dari biasanya, dan itu seringkali lebih dari harga jual di roadshop.
Bukan hanya truk dan kapal ferry yang menawarkan harga rendah, permintaan dari warga kota juga menghasilkan koin yang lebih sedikit dibanding penjualan roadshop. Untuk itu lebih baik tidak terlalu sering memenuhi permintaan warga kota. Karena sejatinya yang menjadi inti bisnis dari permainan Hay Day terletak pada pemanfaatan hewan ternak, penggunaan mesin produksi, dan penjualan roadshop. Pengelolaan sumber daya dan perencanaan waktu produksi yang tepat akan menyebabkan jumlah koin terus bertambah.
Gambar 2: Jumlah koin terus bertambah
Selain berbisnis, jalinan komunikasi virtual untuk memenangkan kompetisi juga menjadi sorotan utama sejak beberapa bulan terakhir di Hay Day. Kompetisi yang disebut sebagai derby ini membutuhkan koordinasi yang kuat untuk mendapatkan skor tertinggi dan kemudian mendapatkan reward. Komunikasi ini contohnya adalah ketika anggota kelompok (yang disebut sebagai neighborhood) harus membagi tugas pengerjaan derby dalam waktu tertentu, sehingga terus terkumpul skor setelah menyelesaikan tugas derby. Koordinasi yang tepat akan menjadikan neighborhood sebagai peringkat 3 besar dalam derby, dan dari tiap-tiap anggota bisa mengambil reward yang diberikan.
Ada juga yang bisa dilakukan oleh seorang pemain Hay Day untuk mengoptimalkan perputaran barang di lahannya. Seperti yang kita ketahui, karena Hay Day yang sifatnya multiplayer, seorang pemain bisa memanfaatkan lahan lain (dengan seizin pemilik akun Hay Day) untuk dijadikan sebagai lahan penyimpanan barang atau penyedia kebutuhan produksi. Jalinan  kerja sama ini sama halnya ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain untuk diambil manfaatnya, misalnya untuk menjadi perpanjangan tangan perusahaan induk, sebagai penyedia bahan manufaktur, dan hal mutalisme lainnya. Dengan memanfaatkan lahan pemain lain atau membagi tugas lahan A untuk tugas A, lahan B untuk tugas B, dan seterusnya, pemain induk bisa mempercepat pengumpulan koin yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya.
Intinya, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam bermain Hay Day, kuncinya adalah pemanfaatan sumber daya internal, pembagian tugas yang jelas, koordinasi dan kerja sama tim yang baik, dan mengatur strategi penjualan hasil produksi. Semua hal ini memang hanya permainan, namun juga memberikan pelajaran untuk bisa diterapkan dalam kondisi bisnis yang lebih nyata.

P.S.: Remember to do not use your diamonds for something unimportant.

No comments:

Post a Comment