"27 bulan Rajab, itulah hari yang berbahagia. Hari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad, menghadap Allah Maha Esa. Mengahadap Allah, Nabi Muhammad bersama Jibril dengan Buroq. Ke Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, ke langit ke Sidratul Muthaha. Nabi terima perintah Allah, k'wajiban 5 suruh sembahyang. Umat Islam s'luruh dunia, wajib taati perintah Allah..."
Itu adalah penggalan lirik lagu tentang 27 Rajab (Isra' Mi'raj) yang selalu saya dengar semasa duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah, sekitar akhir 90'an hingga awal 2000'an. Zaman dulu masih bocah sih banyak banget lagu-lagu yang liriknya tentang Islam, seringnya dibawain sama penyanyi cilik pada masa itu, Dea Ananda, yang tentunya sering juga ditampilkan pas ada acara perpisahan kelas 6.
Dengan adanya lagu-lagu Islami tersebut, ya sekaligus mendidik kami yang masih kecil pada saat itu untuk lebih tahu tentang Islam dengan cara yang kami senang, menyanyi. Tapi kalau sekarang ini, penyanyi ciliknya sudah pada mengalami penuaan dini, jadi nyanyiannya cuma lagu-lagu alay dan galau, gak peduli dengan nilai mendidik yang terkandung dalam lagu-lagunya tersebut. Jadi ya cuma bisa menghasilkan generasi muda yang suka menggalau dan mengeluh, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Yaaah beruntunglah saya terlahir sebagai anak 90'an, yang masih bisa menikmati masa kecil yang sesungguhnya.
Mengikuti perkembangan zaman yang saat ini sedang mengalami trend dakwah melalui nyanyian, dilakukan karena saat ini nyanyian atau musik sedang digandrungi oleh anak muda, bahkan juga oleh anak-anak di bawah umur. Senandung yang diciptakan hanya berisi ungkapan hati tentang jatuh cinta ataupun putus cinta, turut andil dalam mencetak generasi muda yang sangat sering mengeluh dengan apa yang terjadi yang tidak sesuai dengan keinginannya. Bahkan hingga sampai bunuh diri, mengapa demikian karena mereka tidak memiliki sense of belonging terhadap Tuhan, sehingga mereka merasa sendiri dalam kegagalannya.
Harusnya, anak-anak muda saat ini gencar dalam menyuarakan pesan moral agama dalam lantunan lagunya, dan itu tidak dilakukan hanya pada saat bulan Ramadhan. Karena kedok berdakwah pada bulan Ramadhan itu hanyalah untuk mencari keuntungan komersil semata, bukan murni menyuarakan tentang ajaran Islam, terlihat dari lirik lagunya yang tak berisi. Zaman memang mengalami kemajuan dalam arti secara harfiah, tapi secara lebih luas justru masih ada beberapa aspek yang mengalami kemunduran, salah satunya adalah kemunduran moral bangsa. Siapa yang patut disalahkan?
Mulailah dari sekarang, benahi diri, benahi keadaan sekitar, benahi bangsa dan benahi dunia. Mulai dari hal kecil, mulailah dari diri sendiri. Taati ajaran yang sudah ada, ambil yang benar dan koreksi yang salah.
"Sholat itu adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya maka tegaklah agamanya. Dan barang siapa merobohkannya, maka sesungguhnya ia telah merobohkan agamanya." (HR. Baihaqi)
~Nostalgia Masa Kecil dan Selamat Hari Isra' Mi'raj 1434 H. Isra' Mi'raj sebagai renungan bagi umat Islam dunia untuk semakin mendekatkan hubungan vertikalnya dengan Tuhan melalui perintah sholat 5 waktu.