I. Pengertian Konsep
Dalam lingkup penelitian,konsep mempunyai arti sebagai sebuah abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek,peristiwa atau fenomena lainnya. Konsep juga merupakan sebuah peta perencanaan untuk masa depan sehingga bisa dijadikan pedoman dalam melangkah ke depan[1].
Woodruff (Amin, 1987) telah mengidentifikasikan 3 macam konsep,yaitu:
1. Konsep Proses, konsep yang menjelaskan tentang kejadian atau perilaku dan konsekuensi-konsekuensi yang dihasilkan bila terjadi.
2. Konsep Struktur, konsep yang menjelaskan tentang objek, hubungan atau struktur dari beberapa macam.
3. Konsep Kualitas, konsep yang menjelaskan tentang sifat suatu objek atau proses dan tidak mempunyai eksistensi yang berdiri sendiri[2].
II. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia[3].
Ada beberapa tahapan dalam proses pengambilan keputusan,antara lain:
1. Intelligence, proses pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi masalah.
2. Design, sebagai sebuah tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah.
3. Choice, yaitu proses penyeleksian atau pemilihan alternatif yang disediakan.
4. Implementation, tahap akhir yakni taham pelaksanaan alternatif keputusan dan membuat laporan hasil proses pengambilan keputusan[4]
Pengambilan keputusan dilakukan bertujuan untuk mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkuatan sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif.
Sistem pengambilan keputusan terbagi menjadi 2 jenis:
a. Sistem keputusan tertutup, yang menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan.
b. Sistem keputusan terbuka, yang memandang keputusan sebagian berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan[5].
III. Konsep Pengambilan Keputusan dalam Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Dalam lingkup Manajemen Dakwah,konsep untuk mengambil keputusannya tidak berbeda dengan konsep pengambilan keputusan dalam sistem informasi manajemen umum. Namun dalam Manajemen Dakwah, semua konsep pengambilan keputusan sistem informasi manajemen umum diterapkan dalam sebuah manajemen sebuah lembaga dakwah,mencakup lembaga zakat, haji-umroh, perbankan syari’ah dan lain-lain. Dalam hal ini ada dua model konsep pengambilan keputusan sistem informasi manajemen yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon,yakni:
1. Konsep Pengambilan Keputusan Dalam Sebuah Manajemen
Konsep ini terdiri dari 3 tahap:
a. Pemahaman, menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memenyukan masalahnya.
b. Perancangan, Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
c. Pemilihan, memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan[6].
2. Konsep Pengambilan Keputusan Sistem Informasi Manajemen
Konsep ini sama dengan konsep untuk manajemen umum,hanya pengertiannya saja,antara lain:
a. Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan menganjukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menurut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
b. Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakasai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis alternatif.
c. Pemilihan
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian[7].
KESIMPULAN
No comments:
Post a Comment